TURKI – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan Ankara sedang memperkuat pasukan militer usai tembakan Israel di Gaza dan Lebanon mendekati perbatasan Turki.
Dalam pidatonya di markas besar Partai Keadilan dan Pembangunan pada Selasa (22/10), Erdogan menyampaikan pasukan militer Israel saat ini berpotensi bergerak maju menuju ibu kota Suriah, Damaskus, seiring dengan panasnya situasi Timur Tengah belakangan.
Dia berujar jika Israel pada akhirnya dapat mengendalikan Damaskus, hal itu bisa mengakibatkan perubahan signifikan dalam peta geopolitik negara tersebut.
“[Situasi ini] tidak akan terbatas pada Damaskus, tetapi juga ke Suriah utara, yang dapat menimbulkan ancaman langsung bagi keamanan Turki di sepanjang perbatasan selatan,” kata Erdogan, seperti dikutip Middle East Monitor (MEMO).
Turki berbagi perbatasan dengan Suriah di bagian selatannya. Suriah sementara itu sedang membara karena terus berkonflik dengan Israel.
Pada Senin (21/10), serangan Israel dilaporkan menghantam ibu kota Damaskus hingga menewaskan dua orang dan melukai tiga orang lainnya.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia melaporkan bahwa serangan tersebut menargetkan seorang pria non-Suriah yang sedang mengendarai mobilnya.
Pada hari yang sama dengan serangan, Israel mengeklaim berhasil membunuh komandan Hizbullah. Israel tak menyebutkan nama komandan Hizbullah namun menyatakan bahwa sang komandan memimpin Unit 4400 yang didukung Iran.
Unit 4400 disebut bertanggung jawab atas pendanaan Hizbullah dalam serangan udara di Suriah. Unit ini juga bertugas mengangkut minyak Iran ke Suriah yang kemudian dijual di Lebanon.(cnni/bj)