MEDAN- Pengurus Wilayah Mathla’ul Anwar Sumatera Utara menggelar Seminar Rehabilitasi Mangrove untuk Kemandirian Umat, Rabu (11/12/2024) di Hotel Madani, Jalan Sisingamangaraja Medan.
Ketua PW Mathla’ul Anwar DR. H. Hasnan Syarief Panggabean M.Pd menjelaskan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang ekosistem mangrove. Selain itu, untuk membahas tantangan dan peluang dalam pelestarian mangrove serta menggali ide dan strategi kolaboratif berbagai pihak dan stakeholder.
Dalam sambutannya Hasnan menyampaikan hadist yang berbunyi bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Tidaklah seorang muslim menanam pohon kecuali buah yang dimakannya menjadi sedekah, yang dicuri menjadi sedekah, yang dimakan binatang buas adalah sedekah, yang dimakan burung adalah sedekah, dan tidak diambil seseorang kecuali menjadi sedekah.”
“Pesan inti hadist tersebut menunjukkan betapa pentingnya melestarikan dan menjaga lingkungan hidup demi kenyamanan dan dan keberlanjutan hidup dan kehidupan itu sendiri,” ujarnya kepada 150 peserta yang hadir lintas ormas dan pegiat lingkungan hidup.
Hasnan melanjutkan, Indonesia salah satu negara yang mempunyai hutan mangrove dengan luas 20-25% dari ekosistem mangrove dunia. Menurut KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan) luas lahan yang dimiliki Indonesia adalah 3.36 juta hektar.
“Sumatera Utara merupakan salah satu dari empat provinsi prioritas Mangrove for Coastal Resilience (MCR). Program MCR bertujuan untuk melindungi wilayah pesisir dan memberdayakan masyarakat lokal agar mampu menjaga dan memanfaatkan hutan mangrove secara berkelanjutan,” jelas sosok yang juga Ketua Da’i Kantibmas Polrestabes Kota Medan ini.
Apalagi, Sumatera utara saat ini memiliki lahan mangrove yang dalam keadaan rusak berat seluas 15 ribu hektar lahan mangrove. Hal ini adalah tantangan besar bagi pemerintah dan masyarakat sehingga meninggalkan persoalan besar yang berdampak pada isu Perubahan Iklim (climate change).
“Pada kesempatan ini, Mathla’ul Anwar bekerjasama dengan Pusat Inkubasi Bisnis Syariah (Pinbas) Majelis Ulama Indonesia, Global Islamic Development dan Aqua menyelenggarakan kegiatan diskusi yang juga akan dilanjutkan aksi nyata dalam penanaman bibit mangrove di daerah yang mengalami kerusakan berat,” pungkasnya.
Acara ini juga dihadiri Direktur PINBAS MUI, Buya H. M Azrul Tanjung SE, MSi, Corporate Communications Director Danone Indonesia, Arif Mujahidin, Direktur Eksekutif Global Islamic Development Foundation Ir. H Andi Y Hendrawan Djuwaeli, MRE., Fungsional Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Sumatera Utara, Susilo.
Hadir pula Pengurus Mathla’ul Anwar dari berbagai daerah, seperti Kota Medan, Deliserdang, Serdang Bedagai, hingga Asahan. Selain itu juga dihadiri banyak Yayasan yang bergelut di bidang lingkungan dari Sumatera Utara.
Corporate Communications Director Danone Indonesia, Arif Mujahidin dalam sambutannya menegaskan komitmen Aqua kepada masalah lingkungan.
“Keterlibatan AQUA dalam konservasi mangrove adalah salah satu bentuk inisiatif kami dalam menjalankan upaya konservasi alam, sekaligus wujud strategi keberlanjutan perusahaan pada pilar Lingkungan. AQUA telah melakukan berbagai inisiatif konservasi mangrove sejak belasan tahun lalu, diantaranya di Pasuruan, Jawa Timur; Manado, Sulawesi Utara; juga di Taman Wisata Alam Angke, Jakarta. Ini juga menjadi bagian komitmen perusahaan dalam mengalirkan kebaikan seluas-luasnya bagi masyarakat Indonesia, salah satunya lewat kolaborasi dengan berbagai pihak. Termasuk diantaranya organisasi-organisasi Islam yang berperan penting dalam mendorong kemajuan bangsa, seperti PINBAS,” ujarnya. (isl)