BULUKUMBA – Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar Komisi D DPRD Bulukumba terkait Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Bontobahari yang disoroti Lembaga GISK dan PATI kembali digelar di ruang komisi D DPRD Kabupaten Bulukumba, Jumat (6/12/2024).
Tak tanggung-tanggung, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bulukumba menegaskan agar Kadis Kesehatan dan Kepala Puskesmas Bontobahari dapat mengambil langkah tegas agar polemik pelayanan kesehatan yang dipersoalkan lembaga GISK ada titik penyelesaian.
Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar hari ini, sesuai tuntutan GISK untuk menghadirkan semua pihak guna menghadirkan solusi dan titik penyelesaian terkait polemik pelayanan kesehatan, yang diduga adanya driver ambulance yang diduga telah campur tangan di dalam persoalan ini.
“Saya harapkan Kadis Kesehatan dan Kepala Puskesmas Bontobahari menonaktifkan sementara driver tersebut, lalu mencari tau siapa driver tersebut, yang diduga terlalu jauh ikut campur atas apa yang dikritik oleh Lembaga GISK,” tegas Fahidin.
Tak hanya itu, Fahidin juga mempersoalkan pernyataan Kadis Kesehatan bahwa driver tersebut diaktifkan kembali atas perintah Sekda karena pertimbangannya bahwa driver ini telah sukses mendapatkan beberapa penghargaan sebagai driver.
“Saya tidak melihat atas penghargaan yang mereka dapatkan, karena buktinya sampai hari ini, driver ambulance Bontobahari masih dipersoalkan atas apa yang mereka lakukan melalui sosial media. Di mana bentuk penghargaannya yang mereka dapatkan?” ungkapnya.
“Saya tegaskan sekali lagi, 1X24 jam driver ini harus datang minta maaf ke lembaga GISK. Dan ini menjadi perhatian kepada Kadis Kesehatan dan Kapus Bontobahari, agar menonaktifkan sementara sembari melakukan pengkajian terkait apa yang dipersoalkan. Dan jika persoalan ini belum tuntas lalu driver tersebut masih berulah lewat sosial media maka saya selaku Wakil Rakyat adalah lawan utamanya,” tegas Wakil ketua DPRD melalui RDP.
Usai RDP tersebut, Ketua Badan Investigasi Nasional yakni Syahruddin, kembali menegaskan “Persoalan ini melalui rapat dengar pendapat sesuai ketegasan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bulukumba saya harapkan ada titik terang terkait polemik pelayanan kesehatan di Puskesmas Bontobahari.”
“Terlepas dari RDP ini kita kasi waktu sampai hari Senin ada titik penyelesaian secara bijak namun ketika tidak ada titik penyelesaian maka kami GISK akan tetap kembali menggelar Aksi Besar besaran,” tegas Syahruddin.(mrk)