Medan, – Anggota DPRD Medan, Muhammad Afri Rizki Lubis, SM, M.IP mengatakan demi mengwujudkan Medan menjadi kota terbersih haruslah menerapkan budaya malu pada setiap orang agar tidak sembarangan membuang sampah.
“Jadi biasakan budaya malu untuk membuang sampah sembarangan, dan meletakan sampah pada tempat atau tong sampah yang disediakan,”ucap Anggota DPRD Medan, Muhammad Afri Rizki Lubis, SM, M.IP dalam kegiatan Sosialisasi Perda No.6 Tahun 2015, tentang pengelolaan persampahan, yang berlangsung di Jalan Antariksa Lk6 Kelurahan Sari Rejo Kecamatan Medan Polonia, Minggu (15/01/23).
Lebih lanjut Politisi Golkar ini pun menegaskan bahwa sampah juga ada nilai ekonomisnya terlebih kebersihan telah menjadi bagian dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan.
Artinya Pemerintah Kota Medan telah berupaya melakukan penataan sampah tentunya harus selaras dengan masyarakat dengan tidak membuang sampah sembarangan, tidak hanya banjir akan tetapi ada bibit penyakit karena sistem drainase tidak mengalir dikarenakan tersumbat oleh sampah.
Sementara itu, Indra Utama perwakilan Dinas Lingkungan Pemko Medan, mengatakan sepakat apa yang disampaikan M Afri Rizki, semuanya harus selaras karena Pemko Medan mengambil langkah dalam mengatasi sampah dengan daur ulang sehingga ada nilai ekonomisnya.
Semenjak Kebersihan yang bergabung ke Dinas Lingkungan Hidup terus melakukan inovasi dalam mengatasi sampah termasuk Bank Sampah, dan juga pelatihan yang telah berjalan. Dimana sampah organik bisa menghasilkan Kompos dan Non Organik bisa dikelola dalam bentuk kerajinan.
Dihadapan wakil rakyat dari Fraksi Golkar DPRD Medan pada kegiatan sosper tersebut, Indra mengemukakan siap memberikan pelatihan kepada warga, jadi pihak kelurahan yang bermohon kepada Dinas Lingkungan untuk pelatihan.
Nah menurut Indra, dari beberapa kegiatan memang banyak yang berminat sehingga dalam pertemuan kepada perwakilan Kelurahan Sari Rejo, Kliwon agar mendata warga yang mau bergabung dalam pengelolaan sampah.
“Tak selamanya sampah itu menjadi masalah asalkan tahu pengelolaannya dan tentunya sebagai peluang sisi ekonomisnya,”ucapnya lagi.
Nah untuk mengatasi sampah rumah tangga kita terus menambah armada pengangkutan becak sampah, dimana sebelumnya berjumlah 800 kini telah 1500 becak, meski ideal ini harus disesuaikan dengan jumlah lingkungan di Kota Medan yang tercatat ada 2001 lingkungan.
“Jadi menyiasati dengan membuat tempat sampah sementara yang ditempat di depan gang atau lorong yang kemudian diangkut kenderaan truk sampah yang jumlah terus ditambah armadanya,”ujarnya.
“Nah begitu juga untuk becak sampah, kita terus mengawasinya. Jadi kalau ada becak yang tak terawat kita langsung menegur pengemudinya,”ucap Indra Utama.
Masih dalam kegiatan Sosper ia juga meminta peran masyarakat terkhusus kepada perangkat kelurahan agar memperhatikan kotak dan tong sampah untuk memjaga dan merawatnya.
“Jadi kita mengingatkan ada sanksi bagi yang merusak atau menghilangkan fasilitas sampah yang telah disediakan,”ujarnya sembari mengatakan dirinya juga secara langsung turun ke lapangan dalam pengawasan dimana masih ditemukan yang berhilangan.
Maka pada kesempatan ini, ia kembali mengajak agar merawat dan menjaga fasilitas yang telah disediakan Pemko Medan.
Jadi ia sepakat dengan Anggota DPRD Medan, M Afri Rizki harus ada budaya malu, seperti di negara tetangga orang yang membuang sampah itu di foto lalu disebarkan sebagai sanksi sosial karena telah membuang sampah sembarangan.
Sementara itu, perwakilan Kelurahan Sari Rejo, Kliwon mengajak warga untuk tidak membuang sampah sembarangan tempat.
“Bersih, indah dan nyaman mudah mengwujudkan di mulai dari keluarga, kemudian sekitar lingkungan sehingga ini terwujudlah lingkungan Asri,”ucap Kliwon.(AAC)