MEDAN – Sebanyak 3 calon Kepala Daerah (Cakada) Kota Padangsidimpuan yang bertarung pada Pilkada serentak 2024 mendatang mengikuti debat publik pertama yang diselenggarakan KPU Kota Padang Sidempuan, di Grand Mercure Hotel Medan, pada Kamis (24/10/2024) siang.
Dalam kesempatan ini, masing-masing Paslon menyampaikan visi dan misinya. Paslon nomor urut satu, Irsan Efendi Nasution-Ali Muda Siregar mengusung visi Padangsidimpuan Bersinar. Yaitu, Padangsidimpuan berkarakter, bersih, aman, dan sejahtera.
Sedangkan Paslon nomor urut dua,Letnan Dalimunthe-Harry Pahlevi, mengusung visi Bangkit Bersama Mewujudkan Kota Padangsidimpuan MANTAP (Maju, Andal, Nyata, Tangguh, Aman, dan Profesional).
Paslon nomor urut tiga, Hapendi Harahap-Gempar Nauli Hamonangan Nasution, mengusung visi Mewujudkan Kota Padangsidimpuan yang Maju, Unggul, Sejahtera, dan Berkelanjutan, melalui Kolaborasi dan Sinergi dalam Pembangunan Inklusif.
Pelaksanaan debat publik terhadap 3 pasangan calon (Paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Padangsidimpuan 2024 ini, disiarkan secara live streaming di siaran televisi Inews Sumatera Utara (Sumut), Youtube, official Inews Nasional, dan portal Inews Sumut.
Usai debat, berbagi komentar ataupun tanggapan dari masyarakat yang menonton berlangsungnya debat tersebut mengaku terpukau dengan penampilan Paslon Hapendi-Gempar yang berkomitmen tidak akan korupsi dan siap memajukan kota Padang Sidempuan.
“Kami memang sejak awal sengaja menonton debat publik calon walikota dan wakil walikota Padangsidimpuan ini, berharap ada pasangan calon yang berani menyatakan sikapnya untuk tidak korupsi APBD, apalagi memotong dana desa yang saat ini menjadi kasus hukum di daerah Padang Sidempuan,” kata Faisal Siregar, salah satu masyarakat kota Padangsidimpuan yang menonton live streaming debat publik pasangan calon walikota dan wakil walikota Padangsidimpuan, Kamis (24/10/2024).
Kepada wartawan Faisal memuji pasangan calon walikota dan wakil walikota Padangsidimpuan nomor urut 3, Dr. Hapendi Harahap dan Gempar Nasution, yang selama debat berlangsung selalu menyebut beberapa kali istilah APBD tidak “bocor.”
“Ya inilah Bang, yang kita tunggu calon kepala daerah yang dengan lantang berani menyatakan dirinya dan pasangannya untuk tidak menjadikan APBD sebagai wadah korupsi bagi kepentingan pribadi atau keluarganya. Aku lihat pak Hapendi ini sangat antusias untuk menjaga uang rakyat yang ada di APBD,” ungkap Faisal Bersemangat.
Dari pengamatan wartawan saat debat berlangsung pada link yang disebarkan, diketahui, saat berkesempatan melakukan pertanyaan dan tanggapan, Dr. Hapendi, menyebutkan, faktanya hari ini korupsi menjadi penyebab optimalisasi pembangunan didaerah menggunakan APBD tidak terhambat atau tidak berjalan dengan semestinya.
“Bocornya APBD tentu berdampak terhadap pembangunan khususnya di desa. Tentu ini berdampak terhadap masyarakat khususnya mereka yang kurang mampu tidak terlayani dengan baik. Kemudian pelayanan kesehatan menurun, bahkan Rumah sakit Umum Daerah tidak terurus, akibat korupsi. Terbukti bahwa nyatanya hari ini adanya kasus hukum yaitu pimpinan OPD di kota Padangsidimpuan menjadi tersangka, semua ini terjadi di kepemimpinan bapak calon walikota nomor 1 dan nomor 2. Mohon tanggapannya, apakah hal ini akan dilanjutkan?” kata Dr. Hapendi, saat sesi tanggapan.(bj)