BLITAR – Kasus mutilasi di Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur turut menggemparkan warga Blitar. Pasalnya, korban mutilasi tersebut diduga bukan warga setempat.
Usut punya usut, korban mutilasi tersebut merupakan warga Blitar. Hal itu berdasarkan identitas diduga korban yang tersebar melalui pesan WhatsApp (WA). Dalam pesan itu juga menyertakan foto wajah diduga korban yang berjilbab dengan latar belakang warna merah.
Berdasarkan identitas tersebut, korban mutilasi merupakan seorang perempuan bernama Uswatu Khasanah, warga Lingkungan Tanggung, Kelurahan Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar. Identitas yang beredar terkait korban mutilasi di Kabupaten Ngawi, itu dibenarkan Kapolsek Garum AKP Punjung Setyo.
“Ya, betul. Saat ini keluarga berangkat ke Ngawi. Yang berangkat, yakni ibu kandung, bapak sambung, yaitu Kasun Sidodadi,” ungkapnya, Jumat (24/1/2025).
Diperkirakan, jenazah tiba di rumah di Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar pada Jumat (24/1/2025) malam. Saat ini rumah duka sudah ramai dihampiri oleh para pelayat.
“Menurut bapak kandung, korban bekerja di Tulungagung dan kontrak disana. Terakhir komunikasi 5 hari yang lalu akan pulang ke rumah Bence,” terang Punjung.
Korban Ingin Pulang
Fakta baru terungkap dalam kasus mutilasi di Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Kapolsek Garum, AKP Punjung Setyo, menyampaikan bahwa korban, Uswatun Hasanah, sempat menghubungi keluarganya di Desa Bence, Kecamatan Garum, lima hari sebelum kejadian tragis itu.
“Korban terakhir kali berkomunikasi dengan keluarganya lima hari yang lalu. Saat itu, ia menyampaikan rencana untuk pulang ke Garum dalam waktu dekat,” ungkap AKP Punjung pada Jumat (24/1/2025).
Uswatun Hasanah, yang diketahui bekerja dan tinggal secara kontrak di Tulungagung, kini menjadi korban mutilasi yang menggegerkan warga Ngawi. Tubuhnya ditemukan dalam kondisi mengenaskan di Desa Dadapan pada Kamis (23/1/2025).
Kabar tragis ini mengejutkan keluarga korban di Garum. Ibu kandung dan bapak sambung korban, yang juga menjabat sebagai Kasun Sidodadi, telah berangkat ke Ngawi untuk memastikan kondisi dan identitas korban secara langsung.
Hingga saat ini, polisi terus melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap pelaku dan motif di balik kasus mutilasi tersebut. Kejadian ini tidak hanya mengguncang warga Ngawi, tetapi juga masyarakat Blitar yang turut berduka atas peristiwa memilukan ini.(bkj/mrk)