SEMARANG- Rapat Konsolidasi Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) se-Jawa bertujuan untuk mengingkatkan pengembangan dan percepatan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia. Hal itu mengingat adanya potensi besar pulau Jawa terhadap pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.
Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya bersama antara pemerintah, sektor usaha dan masyarakat agar potensi tersebut dapat di kelola dengan maksimal melalui perencanaan yang sistematis dan terukur.
Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) sebagai entitas yang fokus pada ekonomi syariah turut ikut serta sebagai bentuk tanggung jawab sosial. Hal itu disampaikan Badan Pengurus Harian (BPH) pusat MES Pusat Dr Hj Siti Ma’rifah SH MH, Jumat (13/12/2024) di Hotel MG Setos Semarang.
“Rapat konsolidasi ini penting dilaksanakan karena berkaitan dengan masa depan ekosistem ekonomi syariah,” kata Siti Ma’rifah.
Menurut Siti Ma’rifah negara Indonesia menganut dua sistem yaitu, sistem konvensional dan syariah. Baik sistem konvensional maupun syariah, keduanya sama-sama diberikan akses untuk berkembang, terlebih penduduk Indonesia banyak yang muslim.
“Meski demikian program-program ini pada akhirnya tidak hanya untuk umat Islam, tapi juga untuk lainnya karena Islam agama rahmatan lil alamin,” terangnya.
Oleh karena itu program-program dari pengurus wilayah MES harus memiliki dimensi kemaslahatan dan kemanfaatan bagi masyarakat luas.
Berkaitan dengan itu, Siti Ma’rifah juga mengapresiasi wilayah Jateng yang tengah menyiapkan konsep pariwisata ramah muslim.
“Kami mengapresiasi, karena ini sebagai bentuk kalau kita katakan publik servis,” imbuhnya.
Ketua Umum PW MES Jateng Dr H Nyata Nugraha, SE M Si Akt CA mengatakan Rakonwil membicarakan tentang isu-isu strategis yang nanti akan diangkat ke pusat.
Berangkat dari itu, MES wilayah Jateng bersama MES wilayah lain di pulau Jawa melakukan rapat konsolidasi.
“Tujuannya untuk pengembangan dan percepatan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia,” katanya.
Menurut Nyata Nugraha, permasalahan yang di masing-masing provinsi di Jawa berbeda-beda. Khusus untuk di Jateng, pihaknya mengundang MES-MES daerah yang mencakup 12 kabupaten/kota, seperti Rembang, Pati, Kudus, Pekalongan, Kebumen, Banyumas dan lainnya.
“Mereka ikut memberikan masukan melalui MES Jateng. Kalau isu di Jateng terkait dengan pariwisata ramah muslim yang sudah menjadi isu nasional,” imbuhnya.
Rakonwil se Jawa dilaksanakan selama dua hari mulai Jumat (13/12/2024) sampai Sabtu (14/12/2024) di Hotel MG Setos Semarang.
Sebanyak 100 peserta mengikuti rapat konsolidasi ini, terdiri dari perwakilan PW MES Jateng, PW MES Jatim, PW MES DIY, PW MES Banten, PW MES DKI serta 12 pengurus daerah MES se Jateng.
Sebelumnya, digelar seminar tentang Literasi Perencana Keuangan Syariah bagi UMKM oleh Achmad Nuranyanto SE, MM, CWM, CIB, CFP dari BEI Jawa Tengah dan Dr Hj KMT Lasmiatun, M Si dari Universitas Muhammadiyah Surakarta. (sm/isl)