MEDAN – Hendra DS sebagai Ketua Harian Tim Pemenangan Paslon nomor urut 2, Ridha-Rani yang didampingi Boydo Pandjaitan selaku Sekretaris Harian Tim Pemenangan Ridha-Rani menyampaikan bahwa Alat Peraga Kampanye (APK) telah rusak dan hilang di sejumlah titik di 21 Kecamatan Kota Medan.
“Kami dari tim Ridha-Rani merasa prihatin dengan tindakan-tindakan premanisme yang dilakukan oleh oknum yang hari ini tim kita masih menyelidiki pelakunya,” katanya, pada awak media, Minggu (10/11/2024).
Lanjutnya, di beberapa tempat mendapati APK berupa spanduk, dan baliho. Bahkan, difasilitasi KPU Medan juga dirusak.
“Dengan cara mengoyak dan dibuang ke parit, dan ini indikasi tindakan premanisme ini dibiarkan akan merusak tatanan demokrasi. Artinya, kita gak mau nanti pemimpin Kota Medan ini orang yang berperilaku anarkis,” tambahnya.
Dia juga menyampaikan bahwa, Prof. Ridha Dharmajaya saat kampanye akbar menyesalkan adanya APK yang rusak.
“Beliau (Prof. Ridha) yakin, ini akan membuka mata masyarakat Medan bahwa ada orang yang ikut berkompetisi tapi ingin menang dengan cara curang ataupun salah, dan kami yakin dengan perusakan ini tidak akan mengendorkan semangat Ridha-Rani untuk memimpin Kota Medan karena tekad beliau untuk memperbaiki,” jelas Hendra.
Menurut Hendra, ada kekhawatiran rusaknya APK ini disebabkan usai debat. Sebab, Paslon nomor urut 2 Pilkada Medan ini mengomentari sejumlah sektor yang belum berhasil dilakukan oleh Pemimpin Kota Medan sebelumnya seperti penanganan banjir, dan kemacetan lalu lintas.
“Kami khawatir dengan kerasnya Ridha-Rani didebat dan begitu banyak menarik simpatik masyarakat,” tuturnya.
Diakui Hendra, sehari sebelumnya mendapatkan informasi dari tim sudah mengingatkan bahwa ada gerakan setelah selesai debat akan ada perusakan baliho dan spanduk Ridha-Rani.
“Intinya. Kita sangat menyesalkan tindakan premanisme ini kita yakin warga Medan ini akan tahu sebenarnya siapa pemimpin yang layak di Kota Medan. Anehnya, spanduk kita saja yang dirusak,” katanya.
Boydo menambahkan, ada beberapa lokasi atau jalan protokol di Kota Medan yang dirusak masih masif.
“Jadi, ini memang bukan karena kena angin atau rusak karena alam, tapi memang masif dan struktur,” jelas Boydo.
“Tepat momen Hari Pahlawan ini, 10 November 2024 APK Ridha-Rani dirusak secara masif dan struktur dan itu sangat terlihat sekali,” terangnya.
Dia berharap kampanye ini dilakukan dengan damai, tanpa ada kekuasaan untuk melakukan intervensi pada Paslon Ridha-Rani.
Dengan rusaknya APK ini, tim Ridha-Rani akan melaporkannya kepada Bawaslu Medan pada esok hari Senin (11/11/2024).
“Semoga pihak Bawaslu bisa memetakan ini kenapa bisa terjadi dan dapat diselidiki bisa serius, ini sangat terlihat dan terencana,” ungkap Boydo.
Tim Paslon yang diberi nama Berani ini mengakui bahwa pihak mereka akan tetap profesional dan tenang dalam berkampanye, namun tetap memantau adanya tindakan perusakan lagi.
“Kita meminta kepada perusakan yang menyuruh dan disuruh agar bertobat, kita ingin pemilu ini riang dan gembira. Kami juga berharap Camat, Lurah dan Kepling tidak terlibat serta jangan membuat Medan panas,” tandasnya. (Bc)