Medan, – Anggota DPRD Medan, M.Afri Rizki Lubis, SM, M.IP, menggelar menjemput aspirasi masyarakat dalam kegiatan reses Masa Sidang I Tahun IV TA 2023 yang berlangsung di Jalan Subur I, Kelurahan Sari Rejo, Kecamatan Medan Polonia, Kota Medan, Minggu (12/02/23).
Dalam kegiatan menjemput aspirasi masyarakat, Politisi Golkar Kota Medan, M Afri Rizki Lubis didampingi perwakilan Dinas Perhubungan Kota Medan, Egberth, Dinas PU UPT Selatan, Imam Prasetya, Dinas Sosial Kota Medan, Syarif Hidayat dan BPJS Kesehatan, Ferry Oliver serta Lurah Sari Rejo, Edi Gurnawan.
Pada pertemuan tersebut, Afri Rizki dalam sambutannya bahwa dalam kegiatan ini warga dapat menyampaikan aspirasinya baik itu masalah infra struktur, kesehatan dan pendidikan maupun sosial atau yang berkaitan dalam birokrasi pemerintahan.
“Kepada bapak, ibu, saudara sekalian bisa menyampaikan aspirasinya. Nantinya ini apa yang disampaikan saat reses langsung kepada Walikota Medan, Bobby Nasution agar segera ditindaklanjuti,”ucap Afri Rizki yang kini menjabat Sekretaris Komisi IV DPRD Medan.
Sebagai pejuang aspirasi, Afri Rizki memohon doa restu dan dukungan pada Pemilihan Legislatif 2024 nantinya.
Sementara itu, Edi juga memohon dukungan dalam pemerintahan kelurahan, dimana untuk jabatan baru sebulan.
“Jadi kalau ada kritikan silahkan termasuk koreksi terhadap kinerja di jajarannya termasuk kepling bisa sampaikan. Namun hingga ia yakin para kepling di Kelurahan Harjosari bisa diandalkan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,”ucapnya.
Pada pertemuan tersebut ada sejumlah warga yang bertanya, khususnya terhadap kondisi Jalan Karya Bakti II, yang kondisi cukup mengkhawatirkan karena bisa mengakibatkan kecelakaan.
“Mohon kepada Pak Afri Rizki untuk perbaikan Jalan Karya Bakti II (foto, red), dimana kondisi memang tanjakan dan kondisinya rusak sangat membahayakan para pengendara jalan. Bahkan baru-baru ini mobil minibus roda terperosok ke dalam parit karena mengelakkan lubang,” ucap Hadi Warga Jalan Subur II Ujung.
Dalam penyampaian juga memohonnya pemasangan lampu Jalan, sebab selama ini jalanan terang karena kerelaan warga memasang lampu diterasnya masing-masing. Begitu juga kondisi tiang listrik yang dari kayu belum diganti dengan yang beton.
“Khawatir sekali akan keselamatan warga disekitarnya, dan hal itu pernah disampaikan kepada sejumlah wakil rakyat lainnya akan tetapi belum terealisasi. Untuk itu dengan reses ini kita berharap agar melalui wakil rakyat kita bisa menyambungkannya kepada pihak PLN,” pintanya lagi.
Sementara itu, Maulana warga Lingkungan 7, Jalan Subur I, mengeluhkan bagi mereka yang kemarin mendapatkan BPJS PBI, saat akan digunakan kartunya tidak aktif lagi. Dan selain itu, juga ia mempertanyakan ada batasan rawat inap, biasa pasien yang belum sembuh langsung disuruh pulang atau rawat jalan dan setelah 14 hari kembali ke rumah sakit. Tapi dari informasi yang diterimanya pasien yang dirawat sampai sembuh, jadi bagaimana yang benar?.
Senada dengan itu, Suryani juga meminta agar dibangun Puskesmas Pembantu di Harjosari, karena untuk berobat ke Puskesmas terlalu jauh.
Kemudian menanggapi keluhan yang disampaikan melalui perwakilan warga, langsung disikapi Lurah Sari Rejo, Edi Gurnawan mengatakan bahwa permasalahan jalan rusak di Karya Bakti II, telah disampaikan mungkin bulan depan sudah diperbaiki
Nah untuk Puskesmas pembantu, maka solusinya ia akan berkoordinasi dengan pihak Kecamatan Medan Johor, agar kiranya warga Sari Rejo bisa berobat di Puskesmas Johor, karena itu Puskesmas yang terdekat.
Sedangkan untuk tiang listrik, pihaknya telah berkoordinasi dengan PLN untuk segera diganti.
Menanggapi masalah perawatan kesehatan, perwakilan BPJS, Ferry mengatakan bahwa pasien yang berobat baik itu yang BPJS Mandiri maupun PBI bahkan UHC, tidak ada perbedaan.
“Pasien dilakukan perawatan sampai sembuh, bila ada yang menyuruh pulang maka sebaiknya menjumpai dokter penanggungjawabnya,” ucapnya.
Nah bila ada yang urgent misalkan pada saat malam bisa langsung saja ke rumah sakit Provider BPJS Kesehatan ini pasti dilakukan perawatan.
Mengenai tidak aktif, itu dimungkinkan karena ada perpindahan tempat tinggal, sehingga jika pindah secepatnya melaporkan.
Namun bila ber KTP Medan sebaiknya bisa langsung digunakan untuk perobatan khususnya di Puskesmas terdekat dari rumah atau tempat tinggal.
Setelah aspirasi masyarakat ditanggapi, sebelum menutup kegiatan reses, maka Afri Rizki ini pun meminta warga menjaga ke kondusifan.
“Kalau ada masalah maka bisa dimusyawarahkan dengan Kepling atau aparat kelurahan,” tutupnya. (Red)