Medan, – Saat Sidang, Apin BK Curhat UsahanyaTidak Ada Kaitan Seperti Dalam Dakwaan Jaksa. Jonny alias Apin BK menegaskan bahwa usaha yang dimilikinya tidak ada kaitan dengan perkara perjudian online dan TPPU yang didakwakan oleh penuntut umum kepada dirinya.
Penegasan itu disampaikan Jonny saat dirinya diperiksa sebagai Terdakwa dalam persidangan secara virtual (online) dipimpin Ketua Majelis Hakim Dahlan,
Menjawab pertanyaan jaksa Penuntut Umum Irma Hasibuan terkait harta yang dimilikinya Apin bk menyebutkan bahwa bursa keramik memangusaha yang dirintis, ia juga menjelaskan bahwa Bursa Keramik yang semula di Jalan Asia dipindahkan ke Kompleks Cemara Asri.
Diakuinya juga semenjak adanya permasalah hukum yang menjerat dirinya usaha tersebut tutup, karena para karyawan takut untuk menjadi saksi.
Selain usaha Bursa keramik miliknya dalam persidangan, Apin juga menjelaskan mengenai usaha waletnya “Usaha walet itu memang dimulai pada Tahun 2000 nah, namun dalam perjalanan ada ketidakharmonisan mengenai laporan keuangan,” ucapnya.
Tapi aliran transaksi keuangan hasil penjualan saya sangat jelas, bahwa saya punya bisnis sarang burung wallet, ada buktinya bahwa saya punya kantor dan Gudang sarang burung walet serta bukti transaksi keuangan saya di perbankan.
“Begitu juga, usaha tambak udang memang ada namun itu dijual kembali 2013 setelah dibelinya pada 2000. Dimana ia mendapatkan keuntungan Rp2 Milliar karena menjualnya sebesar Rp10 Milliar,” ucap Apin.
Demikian juga dengan usaha property, Apin menyebutkan semenjak 2013 ia memulai usaha property, dengan jual-beli rumah, saya banyak jual beli rumah dan saya melihat nilai pasar contoh opal coppe dalam waktu hanya 5 bulan saya sudah untung 2 milyar lebih dan untuk menguatkan modal usaha ia mengajukan peminjaman Kredit Modal Kerja (KMK) ke sejumlah bank selain sertifikat yang menjadi hak pertanggungan termasuk mengenai laporan transaksi dari usaha walet dan bursa keramik.
Irma Hasibuan penuntut umum dari Kejati Sumatra Utara mempertanyakan Merujuk tentang Kafe Warna-warni yang menjerat dirinya Apin mengakui bahwa ruko itu memang disewakan, sebulannya Rp250 jura, total sebesar Rp1 Milliar terhitung dari April hingga Agustus 2022.
Namun uang tersebut habis dipakai untuk bermain judi di Singapura dan Genting, Malaysia ketika bermain ia mengalami kekalahan.
Sementara Menjawab terkait pinjaman 52 milyar dari Pengusaha Genting ketika dipertanyakan oleh Penasihat Hukum Landen Marbun,SH saat persidangan yang didampingi oleh Hisar M Sitompul, SH.,MH, AKBP (Purn) Sunari.,SH.,MH, Rinaldo Butar-Butar,.SH.,MH., POLMAR Lumban Gaol,.SH., Yan Robert Tambunan.,SH.,BAIK Budi Manullang.,SH., Apin Bk menjawab benar saya ada melakukan pinjaman uang yang saya gunakan untuk modal usaha, apakah saudara sudah melaporkannya sebagai bentuk kewajiban pajak dalam laporan perpajakan saudara, Apin Bk menjawab sudah saya laporkan dalam bentuk Tax Amnesty. (Red)
